Menatapmu pagi ini
Seperti meneguk anggur merah
Segar memabukan
Tapi aku masih ingat
Subuh masih membekas dalam jiwaku
Setidaknya membuatku enggan memelukmu
Setan-setan masih saja gentayangan
Merayuku untuk menyetubuhi mu
Hanya saja subuhku masih membekas
Cinta, hidup dan kematian
Adalah bahasa hidup yang takan lekang
Walau waktu deras menderu
Setan dan malaikat
Adalah simbol watak
Ketika rasa menjadi birahi
Menikam setiap jiwa yang melayang
Menutup mata pagi ini
Berpaling dari aroma wangi tubuhmu
Adalah malaikat pagi yang menyelamatkan jiwaku
Seperti aku katakan
Setan dan malaikat adalah simbol watak
Cinta, hidup dan kematian adalah bahasa hidup
Maka hidupalah
Sebagaimana melati yang mewangi
Agar semua menghirup bilik-bilik wangimu
Maka matilah
Sebagaimana siang yang berujung malam
Dan malam yang berujung pagi
Brebes, 05 Mei 2009
Misbahudin Al-Mu’tazili
Tidak ada komentar:
Posting Komentar